Selasa, 06 Januari 2015

Ciri-Ciri Makhluk Hidup




Pada umumnya ciri makhluk hidup ada 9 yaitu  bergerak, peka terhadap rangsang(iritabilitas), memerlukan makan (nutrisi), bernafas (respirasi), tumbuh dan berkembang, berkembangbiak (reproduksi), adaptasi, regulasi, dan ekskresi. Berikut ini merupakan penjelasan ciri-ciri makhluk hidup secara lengkap : 

1.        Bergerak
Bergerak adalah merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian. Hal ini disebabkan oleh adanya tanggapan terhadap rangsang. Gerak yang dilakukan pada tumbuhan antara lain : gerak menutupnya daun putri malu jika disentuh, gerak ujung batang dari bawah ke atas ke arah sinar matahari, dan gerak membukanya biji lamtoro disebabkan perubahan kadar air. Pada hewan juga terdapat gerak, antara lain : gerak aktif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa otot, gerak pasif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa tulang, dan gerak pada manusia yaitu berjalan, berlari dan lain-lain.

2.        Peka Terhadap Rangsang (iritabilitas)
Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai kepekaan terhadap rangsang (iritabilitas). Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut: 
·           Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang sentuhan akan menanggapi rangsang dengan menutup daunnya.
·           Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok.
·           Manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi rangsang, misalnya bersin.

3.        Memerlukan Makan (nutrisi)
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap makhluk hidup mempunyai cara yang berbeda-beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung pada makhluk hidup lainnya.

4.        Bernafas (respirasi)
Bernafas yaitu pengambilan oksigen untuk oksidasi makanan, sehingga memperoleh energi dan mengeluarkan karbondioksida sebagai zat sisa. Hewan vertebrata di darat bernafas dengan paru-paru, ikan bernafas dengan insang, cacing bernafas dengan kulit. Tumbuhan, pada daun bernafas melalui stomata, pada batang melalui lentisel dan di akar melalui bulu-bulu akar. Manusia bernafas dengan paru-paru.

5.        Tumbuh dan Berkembang
Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran makhluk hidup yang irreversible. Berkembang adalah proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan lingkungan.

6.        Berkembangbiak (reproduksi)
Berkembangbiak adalah memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. Cara berkembangbiaksebagai berikut :
·         Secara kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang melibatkan sel telur dan sel sperma.
·         Secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan yang tidak melibatkan sel telur dan sel sperma, melainkan melibatkan sel tubuh.

7.        Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan untuk mempertahankan diri. Terdapat tiga macam adaptasi, yaitu:
·      Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri terhadap alat-alat tubuhnya. Contoh: burung elang mempunyai kuku yang tajam untuk menerkam mangsa. Bunga teratai mempunyai daun yang lebar untuk memperluas bidang penguapan.
·    Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri terhadap lingkungan dengan fungsi alat-alat tubuh. Contoh : Manusia menambah jumlah sel darah merah bila berada di pegunungan. Kotoran unta kering , tetapi urinenya kental
·    Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan tingkah lakunya. Contoh: Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus muncul ke permukan secara periodik.

8.        Regulasi
Regulasi adalah proses pengaturan keserasian di dalam tubuh organisme yang diatur oleh syaraf dan hormon. 

9.        Ekskresi
Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme tubuh. Dalam proses oksidasi makanan selain menghasilkan energi, tubuh organisme juga menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh. Apabila zat sisa tersebut tidak dikeluarkan akan membahayakan tubuh. Contoh: Manusia mengeluarkan karbondioksida melalui paru–paru, ikan mengeluarkan karbondioksida melalui insang.




Minggu, 10 Agustus 2014

Terungkap, Manfaat Menangis Bagi Kesehatan

Menangis bukanlah tanda seseorang berwatak cengeng atau lemah. Menangis dapat terjadi akibat luapan kegembiraan maupun kesedihan.


Menangis atau mengeluarkan air mata ternyata bisa menjadi obat mujarab yang berguna bagi kesehatan tubuh dan pikiran. Apa saja ?
Membunuh bakteri
Tak perlu obat tetes mata, cukup air mata yang berfungsi sebagai antibakteri alami. Di dalam air mata terkandung cairan disebut dengan lisozom yang dapat membunuh sekitar 90-95 persen bakteri-bakteri yang tertinggal dari keyboard komputer, pegangan tangga, bersin dan tempat-tempat yang mengandung bakteri, hanya dalam 5 menit.
Menyehatkan hidung
Menangis pun memiliki manfaat bagi pernapasan. Penyakit yang menyerang saluran pernapasan salah satunya adalah sinusitis, yaitu radang sinus. Peradangan pada sinus akan mengakibatkan proses pertukaran udara pada hidung terganggu karena proses pengaturan kelembaban hidung tidak berjalan normal.
Setiap tahun, penderita penyakit ini semakin meningkat. Penderitanya akan mengalami rasa sakit pada bagian kepala, perubahan warna lendir menjadi kuning kehijauan hingga mengakibatkan rasa nyeri di seluruh wajah yang tak jarang menimbulkan bengkak. Menangis dapat berguna sebagai cara alternatif untuk mengobati tekanan yang diakibatkan sinusitis.
Bangkitkan mood
Seseorang yang menangis bisa menurunkan level depresi. Dengan menangis, mood seseorang akan terangkat kembali. Air mata yang dihasilkan dari tipe menangis karena emosi mengandung 24 persen protein albumin yang berguna dalam meregulasi sistem metabolisme tubuh dibanding air mata yang dihasilkan dari iritasi mata.
Mengurangi stres
Air mata ternyata juga mengeluarkan hormon stres yang terdapat dalam tubuh yaitu endorphin leucine-enkaphalin dan prolactin. Selain menurunkan level stres, air mata juga membantu melawan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh stres seperti tekanan darah tinggi.
Melegakan perasaan
Semua orang rasanya merasa demikian. Meskipun Anda didera berbagai macam masalah dan cobaan, namun setelah menangis biasanya akan muncul perasaan lega. Setelah menangis, sistem limbik, otak dan jantung akan menjadi lancar, dan hal itu membuat seseorang merasa lebih baik dan lega.
Keluarkan racun
Seorang ahli biokimia, William Frey telah melakukan beberapa studi tentang air mata dan menemukan bahwa air mata yang keluar dari hasil menangis karena emosional ternyata mengandung racun. Tapi jangan salah, keluarnya air mata yang beracun itu menandakan bahwa ia membawa racun dari dalam tubuh dan mengeluarkannya lewat air mata.
Bikin mata lebih sehat
Indera penglihatan pun juga terkena efek positif akibat menangis. Air mata mampu menjadi anti bakteri alami bagi mata. Bakteri terbunuh karena kandungan cairan lisozom yang terdapat pada air mata. Kelembaban mata pun akan meningkat sehingga mengurangi risiko pandangan yang mudah kabur. Jadi, menangis berguna dalam meningkatkan kemampuan visual seseorang. [berbagai sumber]

 http://gayahidup.inilah.com

Senin, 04 Agustus 2014

Aktivitas Pembuat Cerdas Anak


Cobalah beberapa aktivitas yang sederhana dan menyenangkan ini untuk membantu mengembangkan kognitif (kecerdasan) anak Anda yang direkomendasikan oleh Jamie Loehr, M.D. dan Jen Meyers, pengarang buku Raising Your Child.
Membaca 20 menit setiap hari
Ajak Anak anda membaca. Di usia 12 sampai 18 bulan anak banyak sekali menyerap informasi dari lingkungan sekitarnya. Jadi sangat mungkin bagi anak Anda mendengarkan apa yang anda baca. Setidaknya ajak membaca selama 20 menit sehari. Sambil membaca buku, tanyakan kepadanya gambar-gambar yang ada di buku.
Mendengarkan Musik
Bernyanyilah bersama anak Anda. Biasakan mendengarkan music saat di rumah atau di mobil. Pilihlah musik yang tidak membosankan walaupun diputar terus menerus. Jika Anda bernyanyi otomatis anak akan ikut bernyanyi. Lama-lama Anak Anda akan bernyanyi sendiri walaupun tidak ada music yang mengiringi.
Ajarkan tentang bentuk benda dan angka
Ajarakan si kecil tentang bentuk benda, warna dan angka seharian penuh. Jika di tumpukan mainannya ada bola bilang “ini bola bulat berwana merah. Jika sedang makan pisang bilang “ ini pisang kita tinggal satu” atau jika sedang memakai kaus berwarna biru bilang “kaus kamu warnanya biru.”
Ajarkan Bagian tubuh
Ajarkan juga anak Anda nama-nama bagian tubuhnya. SAabil mengenalkan bagian tubuhnya tunjuklah bagian tubuh yang dimaksud misalnya hidung, mata, kuping, kaki, tangan dan bagian tubuh lainnya.
Gunakan instruksi
Saat bermain berikanlah instruksi. Dengan begitu si anak akan mampu mengikuti instruksi dari orang tua dan akan merasa senang jika mampu melakukan apa yang di suruh. Salah satu instruki sederhana adalah memintanya menutup pintu atau mengambilkan bola.
Minta memilih mainan kesukaannya
Pergilah ke toko mainan. Gunakan buku katalog kemudian minta si anak menunjuk mainan yang ia suka di catalog tersebut. Setelah itu ajak anak Anda mencari mainan tersebut di rak mainan.

Senin, 07 Juli 2014

Deja Vu, Kesalahan Pengambilan Ingatan

Setiap orang mungkin pernah mengalami suatu kesadaran seolah-olah kita pernah mengalami kejadian yang terjadi saat ini di waktu sebelumnya. Misalnya ketika kita terlibat dalam suatu percakapan sengan kumpulan teman-teman, tiba-tiba salah satu teman kita berseru “Eh, kayaknya kita pernah deh ngumpul kayak gini juga sebelumnya, tapi kapan ya..?. Contoh lainnya, ketika kita pergi ke suatu tempat yang baru, tiba-tiba terbesit ingatan dalam pikiran kita bahwa kita pernah mengunjungi tempat tersebut sebelumnya sehingga dalam hati kita berkata, “Ih, kayaknya pernah kesini deh, tapi kapan ya..?” Fenomena ingatan ini dikenal dengan istilah Deja vu.
Sejak jaman dahulu, para ahli psikologi, ahli hipnosis, maupun ilmuwan lainnya sudah banyak meneliti sebab-sebab dari Deja vu. Pada tahun 1876, ilmuwan Perancis Emile Boirac mempelajari fenomena ini. Dialah yang pertama kali mengenalkan istilah Deja vu, yaitu sebuah frasa Perancis yang berarti “pernah melihat”. Istilah Deja vu disebut juga dengan paramnesia yang berasal dari bahasa Yunani.
Saat ini sedikitnya ada 40 teori metafisis yang berusaha menjelaskan fenomena Deja vu dengan penjelasan yang berbeda-beda. Ada yang menyatakan bahwa deja vu merupakan kejadian yang pernah dialami oleh jiwa kita dalam salah satu kehidupan reinkarnasi sebelumnya. Selain itu, ada juga yang menyatakan bahwa deja vu terjadi karena sensasi optik yang diterima oleh sebelah mata kita sampai lebih dulu ke otak daripada sensasi yang sama pada sebelah mata yang lain, namun penelitian berikutnya menyatakan bahwa orang buta juga bisa mengalami deja vu melalui indera pendengaran, penciuman dan perabaannya.
Mengapa Déjà vu bisa terjadi?
Dalam sudut pandang psikologi, deja vu merupakan gangguan ingatan. Ingatan adalah keseluruhan pengalaman masa lalu yang dapat diingat kembali. Ingatan atau memori terjadi melalui tiga tahap yaitu penyandian/pencatatan, penyimpanan/penahanan dan pemanggilan kembali. Misalnya ketika kita berkenalan dengan teman baru, saat itu memori kita mencatat nama teman baru tersebut kemudian memori kita menahan dan menyimpannya. Di suatu hari saat kita bertemu kembali dengan teman tersebut, memori kira akan memanggil apa yang telah kita catat sehingga kita mengingat namanya. Namun nyatanya proses pengingatan ini tidak selalu berjalan dengan mulus. Seringkali terjadi gangguan-gangguan yang menghalangi dan menghambat tiga tahapan memori tersebut.
Dalam psikologi dikenal beberapa gangguan pengingatan yaitu amnesia (ketidakmampuan mengingat kembali pengalaman yang ada, dapat bersifat sebagian atau seluruhnya), hipernemsia (keadaan pemanggilan kembali suatu ingatan yang berlebihan) dan paramnesia atau deja vu. Nah, paramnesia atau deja vu ini terjadi karena adanya penyimpangan terhadap ingatan-ingatan lama yang dikenal akibat adanya distorsi pada proses pemanggilan ingatan.
Semua hal yang pernah kita lihat atau kita rasakan pasti memiliki sedikit atau banyak kesamaan satu sama lain. Contohnya bagi kita yang memiliki rutinitas belajar di kelas, setiap hari kita pergi ke kelas yang sama, berjlan di jalan yang sama dan bertemu dengan teman-teman yang sama. Suatu saat kita pasti mengalami kejadian yang benar-benar mirip seolah-olah kita memang pernah mengalaminya sehingga kita berpikir deja vu. Contoh lain adalah saat kita mengunjungi sebuah kota untuk pertama kali, ketika kita melihat alun-alun, gedung-gedung perkantoran maupun pertokoan mungkin sekektika kita akan berpikir deja vu padahal apa yang kita lihat saat itu adalah yang pertama. Hal tersebut bisa saja terjadi sebab setiap kota bisa jadimemiliki identitas dan suasana yang sama sehingga kita berpikir deja vu.
Ternyata 60-70% manusia di bumi ini paling tidak pernah mengalami deja vu minimal sekali. Jadi jika suatu saat kita mengalami deja vu, kita tidak perlu lagi bertanya-tanya mengapa itu bisa terjadi.


Minggu, 06 Juli 2014

Luangkan Waktumu Untuk Membaca Al-Qur’an

Penulis: Ummu Yusuf Wikayatu Diny
Muroja’ah: Ust. Aris Munandar


Saudariku…
Jangan karena kesibukan dan banyaknya kegiatan menjadikan kita lupa untuk membaca dan mentadaburi al-Qur’an. Sesungguhnya ketenangan dan ketentraman dapat diperoleh dari Al-Qur’an.

Hal ini berdasarkan firman Alloh, “Ingatlah hanya dengan mengingat Alloh-lah hati menjadi tentram.” (Qs. ar-Ra’d: 28)
Dari Abdullah bin Mas’ud radiallohu ‘anhu Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya kebaikan sepuluh kali lipat, aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, Mim satu huruf.” (Shahih HR.Tirmidzi)


Dan bahkan, iri terhadap mereka yang telah mengamalkan Al-Qur’an, dibolehkan. Dari Ibnu Umar radiallohu ‘anhu yang meriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wassallambahwasannya beliau bersabda,

“Tidak berlaku iri kecuali terhadap dua orang, seseorang yang dianugrahi Alloh Al-Qur’an lantas dia mengamalkannya sepanjang malam dan sepanjang siang dan seseorang yang dianugerahi Alloh harta lantas dia menginfakkannya sepanjang malam dan sepanjang siang.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain itu terdapat permisalan yang baik bagi yang membaca Al-Qur’an, karena Rasululloh pernah bersabda, “Permisalan seorang muslim yang membaca Al-Qur’an bagaikan buah jeruk, baunya wangi dan rasanya lezat, sedangkan orang mukmin yang tidak membaca al-Qur’an bagaikan buah kurma yang tidak ada baunya dan rasanya manis. Permisalan orang munafik yang membaca Al-Qur’an bagaikan kemangi yang baunya wangi rasanya pahit, sedangkan orang munafik yang tidak membaca al-Qur’an bagaikan labu yang tidak ad wanginya dan rasanya pahit.” (HR. Bukhari Muslim)

Terdapat hikmah yang indah dari perkataan al-Ajuri rahimahullah,
“Barang siapa yang merenungi firman-Nya maka ia akan mengenal Rabbnya, akan mengetahui keutamaannya dibandingkan orang orang mukmin yang lain, dia akan menyadari kewajibannya dalam beribadah hingga senantiasa berusaha untuk menjaga kewajiban tersebut. Ia akan berhati-hati terhadap apa yang dilarang Rabb-Nya, mencintai apa yang dicintai-Nya. Barang siapa yang memiliki sifat yang demikian, ketika membaca al-Qur’an dan ketika mendengarkanya, maka Al-Qur’an akan menjadi penawar hatinya, ia akan merasa cukup tanpa harta, mulia tanpa kesulitan, lembut dalam menyikapi orang yang kasar padanya.
Orang yang memiliki sifat demikian, ketika ia memulai membaca sebuah surat yang tergambar dibenaknya adalah sejauh mana  dia  dapat mengambil pelajaran terhadap yang dia baca. Tujuannya membaca Al-Qur’an tidak semata-mata untuk mengkhatamkannya akan tetapi seberapa besar ia dapat memahami perintah Alloh dan mengambil pelajaran darinya. Membaca Al-Qur’an adalah ibadah maka tidaklah pantas membacanya dengan hati yang kosong lagi lalai, dan Allah Ta’ala maha memberi taufik terhadap yang demikian.”

Wahai saudariku, jangan sampai waktu kita tidak ada sedikitpun untuk membaca atau membaca Al-Qur’an. Berusahalah, walaupun sedikit waktu tersisa.

***


Jangan Sampai Puasa Batal Karena Marah




Sebagian pria memiliki kelemahan dalam melakukan kontrol emosinya. Padahal, ini merupakan hal yang paling penting dilakukan saat puasa. Pada masa ini, kamu nggak hanya menahan lapar dan haus saja, tapi juga melakukan pengendalian diri termasuk mengelola emosi dengan baik. Di bulan suci ini, yuk belajar mengendalikan amarah dengan baik!

Kenali Amarahmu
Hal paling utama yang harus kamu lakukan saat mengelola emosi adalah mengenali kemarahanmu. Yang harus kamu pahami adalah rasa marah merupakan emosi bentuk kedua yang sebenarnya menutupi berbagai perasaan lain yang sedang kamu rasakan. Misalnya, rasa takut, sedih, dan kecewa, dapat menjadi amarah jika kamu nggak bisa menghadapinya dengan baik. Beri keyakinan pada diri bahwa amarahmu merupakan bentuk tanggung jawab yang harus kamu atasi sendiri dan nggak ada hubungannya dengan orang lain.


Berpikir Sebelum Bertindak
Ketika kamu merasakan emosi yang mulai memuncak, pikirkan terlebih dahulu segala tindakan yang akan kamu lakukan. Amarah merupakan sebuah perasaan yang wajar dialami oleh setiap orang. Namun, di saat bulan puasa yang membawa berkah ini, ada baiknya mencoba untuk mengendalikan emosi tersebut. Sebelum kamu berbicara kasar atau meluapkan amarah yang menggebu-gebu, pikirkan dampak dari hal tersebut. Selain nggak membawa keberkahan saat puasa, kamu juga dapat menyakiti hati orang lain.


Berpikir Secara Rasional
Saat emosi, pria yang biasanya berpikir secara rasional juga rentan bertindak hanya berdasarkan perasaan. Sudah waktunya kamu belajar merasionalisasikan perasaan tersebut. Cari tahu secara lebih spesifik penyebab kemarahanmu agar mendapat penyelesaian yang terbaik.

Bicarakan Saat Pikiran Mulai Tenang
Jika kondisi marahmu berhubungan dengan orang lain, hindari melampiaskannya dengan emosi yang meluap-luap. Saat kondisi pikiran mulai tenang, bicarakan baik-baik dengan orang tersebut. Gunakan kalimat yang tidak menyudutkan posisinya agar kalian mendapat jalan keluar yang terbaik. Kamu juga dapat membuatnya jadi humor saat melampiaskannya.


Latihan Menenangkan Diri
Ada beberapa latihan menenangkan diri yang baik untuk mengendalikan amarahmu, misalnya meditasi. Kegiatan ini berguna untuk membantu pikiran jadi lebih tenang, termasuk saat kamu mulai merasa marah. Menjalankan ibadah seperti salat dan mengaji juga dapat menjadi bentuk pelampiasan positif yang bisa kamu lakukan.
Belajar mengendalikan amarah dapat berguna agar ibadah di bulan suci ini menjadi lebih maksimal, Temans. Hal ini bisa jadi kebiasaan baik yang bisa terus kamu terapkan hingga Ramadan berakhir. (kpl/ask/may/wri)